Konsep Melimit Bandwidth dengan Mikrotik

QoS (Quality of Services) bahasa sederhananya adalah limitasi atau bandwidth management. Tapi sebenarnya QoS tidak hanya membahas mengenai bagaimana cara melimit bandwidth. Ini adalah kesalahan paling dasar yang biasanya dilakukan, menganggap bahwa QoS itu hanya sekedar cara melimit bandwidth. QoS sebenarnya adalah bagaimana kita bisa mengelola bandwidth yang tersedia dan membagikannya secara rasional.Jadi user harus merasa nyaman sesuai dengan bandwidth yang tersedia.

Macam -  macam cara membagi bandwidth :

1. Limit

2. Grouping

Misalkan kita punya beberapa divisi dan didalam divisi itu, kalau ada satu orang yang tidak memakai alokasi bandwidthnya bisa dipakai orang lain. Sehingga kita melimitnya tidak sekedar orang A sebesar 64k atau orang B sekian. Pada saat masih ada bandwidth yang tersedia, bisa dialokasikan ke orang lainnya.

3. Burst

Misalkan kita melimit user A dengan bandwidth sekian, tapi kita ingin user A merasa bandwidthnya cepat (Selama dia tidak menggunakan bandwidth itu terus-menerus), dia bisa naik diatas limitnya. 

4. Priority

Dari sekian user yang banyak itu, ada user-user yang memiliki prioritas lebih penting dari user yang lain. Jadi pada saat masih ada bandwidth yang tersedia, tidak terpakai semua, user yang lebih penting bisa menggunakan bandwidth yang tersisa tersebut.


INDIKATOR QoS

1. Throughput Bandwidth

Throughput adalah besaran bandwidth yang kita alokasikan untuk user. Kalau kita tidak tahu throughput bandwidthnya, maka tentu kita akan sulit untuk me-manage bandwidth kita. Kita harus mengetahui total bandwidth kita, dan kita juga harus tahu berapa alokasi bandwidth yang akan kita berikan ke user.

2. Latency

Latency sangat berpengaruh pada kualitas bandwidth. Jangan sampai, kita membuat banyak rule QoS, tapi mengakibatkan latencynya naik. Latency adalah jeda waktu yang dibutuhkan dalam pengantaran paket data dari pengirim ke penerima.

3. Jitter

Jitter adalah variasi dari latency. Misalkan rata-rata ping kita 15ms, tapi kemudian karena hal tertentu pingnya bisa naik turun, bisa ke 20, 25, selisihnya ini yang disebut jitter. Latency dan jitter sangat berpengaruh kalau user kita menggunakan aplikasi seperti game online, video conference, atau VOIP

4. Packet Loss

Packet loss akan terjadi saat kebutuhan bandwidth lebih besar  dari bandwidth yang tersedia.Ini bisa terjadi di level network secara keseluruhan, atau bisa juga terjadi per-user. Untuk packet TCP, mungkin packet loss ini tidak terlalu terasa karena akan dilakukan re-transmit. Tapi kalau aplikasi yang digunakan itu misalnya UDP, ini akan sangat berpengaruh, karena UDP tidak melakukan re-transmit.


Mikrotik Simple Queue 

Cek kapasitas bandwidth yang kita miliki :
Bandwidth yg tersedia

Masuk ke Mikrotik Winbox 


Klik Menu Queues - Simple Queue - Add Queue (+)

Simple Queue di Router1

Test Bandwidth dari Router2 ke Router1

Demikian hasil percobaan konsep limit bandwidth di Mikrotik, Sampai jumpa di kesempatan berikutnya. Terima kasih 😀

Referensi : https://caknurhabib.blogspot.com/2019/10/implementasi-mikrotik-chr-pada-virtual.html

0 Comments